Ketrampilan Vital dalam Komunikasi Engineering
[1]. Ketrampilan Vital dalam Komunikasi Engineering, oleh Christine Nicometo, Kevin J.B. Anderson, Sandy Courter, Thomas McGlamery dan Traci Nathans - Kelly
Melalui empat tahun proyek NSF, kami mewawancarai lebih dari 140 engineer dan melakukan studi kasus mengenai enam perusahaan yang bergerak dalam bidang rekayasa di berbagai industry. Berdasarkan data-data yang kami dapatkan dari mereka, kami dapat menyimpulkan bagaimana cara berpikir, kemampuan, nilai-nilai dan identitas dari “practicing engineers”. 1.1. Teknik Komunikasi merupakan Keterampilan Penting Kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan bagian dari hampir setiap interaksi yang terjadi dalam pekerjaan engineering (insinyur). Karenanya, komunikasi menjadi keterampilan penting untuk seuatu profesi. Survei kami menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang termasuk dalam peringkat kemampuan penting oleh 62% engineers (insinyur) lebih dari kemampuan-kemampuan lainnya yang harus dimiliki dan 90% orang menganggapnya sebagai kemampuan yang cukup penting untuk suatu pekerjaan. 1.2. Kurangnya Komunikasi Engineering dalam Pendidikan Engineering Meskipun mengejutkan bahwa kemampuan komunikasi seorang engineer merupakan “top ranked” kemampuan yang paling vital namun pada kenyataannya kemampuan mereka memang masih kurang. Ketika ditanyai dimanakah seharusnya calon sarjana teknik meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, para peserta banyak yang menyebutkan pada waktu magang dan proyek-tangan. Seorang mahasiswa teknik belajar tentang kemampuan-kemampuan yang mereka perlukan didalam kelas, namun mereka membutuhkan lebih banyak lagi pelatihan komunikasi. Seorang engineer (insinyur) berkata bahwa dirinya tidak menghabiskan waktu lebih dari dua atau tiga jam berurusan dengan barang-barang teknik. Dia menghabiskan banyak waktunya untuk berintraksi dengan orang-orang di divisi marketing, sales, bahkan dengan insinyur lainnya yang berbeda konsentrasi pembelajaran. Dia harus dengan banyak orang yang berbeda-beda bidang konsentrasi. Kemudian akan banyak kegiatan seperti menulis, mendokumentasikan dan melakukan presentasi. Maka dari itu kemampuan berkomunikasi bagi seorang insinyur itu adalah hal yang penting. 1.3. Komunikasi Harus dibuat Eksplisit dalam Rekayasa Pedagogi Budaya pendidikan teknik harus berubah untuk memasukkan keterampilan komunikasi sebagai bagian dari alat untuk keberhasilan. Untuk membangun kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri pada siswa,pendidik harus secara eksplisit melabeli kapan, dimana dan bagaimana komunikasi mempengaruhi keberhasilan solusi teknis. Membimbing siswa dalam aspek teknis tidak lagi mendukung pendidikan yang lengkap. Kapanpun jika memungkinkan, latihan dengan menyisipkan siklus komunikasi seperti yang dapat ditemui di tempat kerja merupakan hal yang baik. 1.4. Mengintegrasi Komunikasi Rekayasa (Engineering) Dengan membuat pengembangan teknik komunikasi menjadi bagian dari setiap kurikulum kelas, fakultas engineering akan mempersiapkan siswa-siswanya untuk berhasil. Keterampilan komunikasi yang efektif tidak dibangun hanya dengan satu kelas atau latihan saja, namun dengan latihan berkali-kali. 1.5 Penilaian dan Umpan Balik Banyak fakultas teknik yang sudah memahami pentingnya integrasi praktek keterampilan berkomunikasi ke dalam kurikulum kelas mereka. Untuk menilai hasil kerja siswa, kita dapat memberikan umpan balik atas hasil kerja siswa tersebut, baik dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Komponen utamanya terdiri dari seberapa baik komunikasi yang telah dilakukan siswa tersebut berdasarkan kebutuhan penonton dan apakah tujuan siswa tersebut tercapai. Pendidik dapat memberikan saran dan masukkan terhadap hal-hal seperti format komunikasi, penggunaan bahasa ataupun gaya yang diterapkan siswa tersebut. Hal ini mendorong kemajuan keterampilan komunikasi siswa tersebut. Dengan diberikannya saran dan masukka, siswa tersebut dapat mengetahui kekurangannya dan bisa berusaha untuk memperbaiki dirinya agar bisa menjadi lebih baik lagi. [2]. Bahasa Inggris dan Keterampilan Berkomunikasi untuk Insinyur (Engineer) Global oleh Marc J. Riemer Seorang sarjana teknik memerlukan peningkatan kemampuan agar tidak tertinggal dalam perkembangan global pada masa yang akan dating. Keterampilan untuk berkomunikasi termasuk komponen yang penting dalam hal ini. Dekan Teknik di Duke University menyatakan bahwa seorang insinyur yang lebih mahir dalam berkomunikasi memiliki keuntungan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan seorang insinyur yang kurang mahir dalam berkomunikasi. Kemampuan untuk berbahasa Inggris juga memberikan dampak yang cukup besar mengingat statusnya sebagai lingua franca. 2.1. Insinyur (Engineer) Global Globalisasi yang sedang terjadi secara langsung mempengaruhi pendidikan teknik. Sebuah lembaga pendidikan yang memenuhi persayratan pendidikan bahasa asing dan pelatihan berkomunikasi akan siap untuk menghadapi millennium baru beserta perubahan-perubahannya. Seorang insinyur itu dapat menghubungkan dan memecahkan masalah matematika, mekanik dan teknologi, tapi seiring dengan berkembangnya jaman, seorang insinyurr juga harus mampu berkomunikasi secara efektif dan baik. Mengapa seorang insinyur kini harus mampu berkomunikasi dengan baik ? Terutama harus cukup mahir berbahasa asing ? Hal ini dikarenakan bahwa suatu proyek teknologi tidak mungkin dikerjakan hanya oleh seorang insinyur saja, melainkan oleh banyak insinyur. Dari pernyataan tersebut, kemungkinan untuk bekerja bersama insinyur dari luar negri yang berbeda bahasa dan budaya pun cukup besar. 2.2. Bahasa Inggris, Engineering, Globalisasi Bahasa Inggris Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Dalam era globalisasi ini, jumlah proyek tingkat internasional pun meningkat. Ada banyak kemungkinan perncampuran orang-orang insinyur didalam sebuah kelompok proyek. Maksudnya adalah insinyur-insinyur dari berbagai daerah. Karena itu, untuk membuat kolaborasi berjalan dengan baik, maka keterampilan berbahasa dan berkomunikasi menjadi sangat penting. Mengapa harus bahasa Inggris ? Bahasa Inggris telah diterima secara luas sebagai bahasa internasional. Maka, bahasa Inggris sudah diterima sebagai bahasa global. Misalnya, seorang insinyur Peranci berkomunikasi dengan insinyur Mesir di Inggris dalam proyek pembangunan kereta bawah tanah terbaru di Kairo. Beberapa perusahaan yang berdomisili di benua Eropa juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi di kantor mereka sehari-hari. Dalam hal ini, perusahaan multinasional secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan pendidikan di suatu Negara melalui ekonomi global. Sebuah studi mengatakan bahwa bahasa Inggris, bahasa Spanyol dan Mandari akan terus meningkat sebagai blok bahasa yang dominan. Bahasa-bahasa yang dominan di dunia akan menjadi bahasa untuk berkomunikasi lintas batas global. Kurang mahir dalam bahasa yang dominan di dunia akan menjadi penghambat bagi seorang insinyur. Kita dapat melihat di Tomsk Polytechnic University di Tomsk, Rusia. Universitas tersebut memiliki kurikulum khusus untuk seorang insinyur , salah satunya adalah ESP, Bahasa Inggris untuk Keperluan Khusus. ESP ini memfokuskan perhatian mahasiswanya dalam bahasa dan komunikasi untuk persayratan dalam suatu bidang profesi. Tenaga pengajar yang tergabung dalam ESP ini tidak sembarangan dalam memberikan materi. Pengajar ESP harus merencanakan materinya matang-matang dan mencari bahan-bahan materi dari sumber yang dapat dipercaya dan valid. Pengajar ESP juga bisa menuliskan bahannya sendiri apabila merasa bahan tersebut penting untuk diajarkan pada siswa. 2.3. Internet dan Bahasa Dunia Kini internet tidak hanya hadir dalam bahasa Inggris saja, namun bisa juga dalam berbagai bahasa di dunia. Proses globalisasi didukung juga melalui teknologi, awalnya hanya bahasa Inggris saja yang menjadi bahasa global. Meski kini sudah diprediksikan akan ada beberapa bahasa yang akan menonjol perannya seperti bahasa Inggris, bahasa Inggris akan menjadi bahasa jembatan dalam proyek-proyek teknik skala Internasional. Hal ini tidak membuat bahasa yang akan menonjol seperti bahasa Inggris menjadi tidak penting. Justru dengan mempelajari bahasa-bahasa tersebut, seorang insinyur mendapatnya suatu nilai tambah tersendiri. Kemampuan berbahasa asing yang baik pasti akan mempermudah seorang insinyur dalam pekerjaan proyeknya. 2.4. Keterampilan Berkomunikasi Sebuah laporan terbaru dari Melbourne, Australia, menyatakan bahwa pengusaha sekarang mencari lulusan dengan keterampilan “luar standar Gelar kertas”. Apa maksudnya ? Maksudnya adalah bawha kini seorang pengusaha tidak hanya akan melihat gelar calon pegawainya, namun ia juga akan mempertimbangakan beberapa aspek lain seperti :
Namun, lebih banyak yang sedikit beranggapan (lembaga pendidikan) bahwa mereka menyediakan sarjana yang :
Keterampilan berkomunikasi lisan dianggap sangat penting dalam lingkungan kerja. Komunikasi dan keterampilan presentasi lisan dianggap sebagai salah satu peningkat karir terbaik dan merupakan faktor terbesar dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan seorang insinyur dalam berkarir. Relevansinya baru-baru ini ditekankan dengan keterampilan seperti pemecahan masalah, komunikasi, keterampilah interpersonal, kritis dalam berpikir dan independen harus dipupuk selama pendidikan teknik berlangsung. 2.5. Pengembangan Kemampuan Berkomunikasi Pengembangan keterampilan dalam berkomunikasi memiliki berbagai metode seperti diskusi kelompok, presentasi dan lain sebagainya. Diskusi kelompok cukup memberikan efek yang baik karena lewat diskusi, siswa mengeluarkan pendapatnya sedemikian mungkin agar bisa dimengerti oleh teman sekelompoknya. Presentasi juga merupakan salah satu cara untuk melatih kemampuan berkomunikasi. Lewat presentasi, siswa harus bisa menemukan cara penyampaian materi yang akan disampaikannya agar para penonton dapat mengerti. Cara tersebut harus seefisien mungkin. Dengan presentasi, siswa belajar bagaimana caranya berkomunikasi secara lisan dengan baik agar targetnya bisa tercapai (missalkan targetnya agar semua audience mengerti bahan presentasi yang dibawakan). Proyek kelompok yang digabung dengan presentasi juga mendorong dan meningkatkan keterampilan interpersonal siswa. Hal ini melatih kerjasama tim , yang diakui sebagai keterampilan inti dalam industry, dan komunikasi dengan anggota tim harus berjalan secara efektif agar presentasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian sejawat telah terbukti memberikan banyak kelebihan serta kekurangan. Keuntungan termasuk membuat siswa berpikir tentang latihan lebih mendalam lagi, mengakui sudut pandang orang lain dan bagaimana memberikan kritik yang membangun untuk rekan-rekannya. Kerugiannya meliputi potensi bias, keengganan untuk memberikan nilai rendah untuk rekan-rekan mereka yang belum bekerja secara maksimal dan memuaskan. Selain itu ada metode bermain peran. Kegiatan ini seperti simulasi pertemuan dengan klien atau developer atau rekan dan lain sebagainya. Hal ini melatih komunikasi lisan siswa. Selain itu, ada metode video dimana presentasi siswa direkam dan dinilai dengan dubbing dari pendidik dan lembar umpan balik. Keuntungan dari metode ini adalah siswa mendapat lembar umpan balik yang berguna untu perbaikan dirinya dalam presentasi selanjutnya. Menurut studi di Irlandia, pendidik seharusnya mempertimbangan teknologi juga dalam hal ini. Contohnya seperti dalam desain halaman web, desai grafis, MS Office Suite, merupakan tiga hal utama yang digunakan dalam presentasi lisan oleh lulusan bidang industry. Hal ini memberikan indikasi yang jelas dari unsur-unsur teknologi yang perlu dimasukkan ke dalam pelatihan dasar komunikasi bagi mahasiswa teknik dalam rangka persiapan untuk berkarir di dunia industry. Pekerjaan sebagai engineer semakin hari semakin menjadi hal yang biasa sejalan dengan adanya globalisasi. Lulusan insinyur juga harus memiliki pemahaman tentang komunikasi internasional yang mencakup aspek-aspek seperti bahasa implisit dan lintas budaya. Littlewood mengajukan beberapa elemen yang penting dalam rangka untuk memperkuat dan mengefisienkan proses belajar-mengajar:
Ruang kelas yang kondusif akan membantu proses pembelajaran menjadi semakin nyaman. Bahan ajar harus relavan dengan kepentingan peserta didiknya. Peserta didik diharapkan tidak bersikap pasif dalam kelas. Peserta didik diharapkan bersikap aktif dalam kelas. 2.6. Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan seorang pengusaha terhadap calon pegawainya. Suatu studi mengidentifikasi bahwa penilaian keterampilan komunikasi harus:
Umpan balik individu penting untuk meningkatkan pendidikan siswa. Namun, perlu ada identifikasi bijaksana dan definisi operasional yang jelas. Sangat penting untuk siswa agar memahami apa yang diharapkan dan apa yang akan dinilai pengusaha dari waktu ke waktu untuk memfasilitasi pendidikan, pembelajaran dan karakteristik generasi yang diinginkan, sehingga memberikan formatif (umpan balik) dan sumatif (evaluasi) terhadap penilaian pembelajaran. 2.7. Isi dalam Pendidikan Teknik Tiga sumber kelemahan yang dapat berdampak secara signifikan terhadap pendidikan keterampilan berkomunikasi seorang calon insinyur diidentifikasi sebagai :
2.8. Kesetaraan Gender Distribusi gender dalam profesi engineering ini terus didominasi oleh kaum laki-laki. Hal ini dibuktikan oleh statistic di Australia yang menunjukkan dimana partisipasi laki-laki ada 85% dari total keseluruhan insinyur engineering. Namun , dalam beberapa decade terakhir partisipasi perempuan mulai meningkat. 2.9. Integrasi Menambahkan mata pelajaran ilmu sosial dalam kurikulum akan mendorong kemampuan insinyur dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Serta mengajarkan mereka untuk selalu berpikir kritis. Beberapa bidang keterampilan komunikasi yang diperlukan untuk insinyur telah diperiksa. Kelompok pertama penelitian adalah kemampuan berbahasa Inggris. Hal tersebut tentu termasuk atribut-atribut berikut: • kefasihan Bahasa yang dipakai • kefasihan bahasa tertulis • Regional / dialek nasional • terminologi teknis • Jargon professional 2.10. Kecerdasan Emosional Teori kecerdasan emosional (EQ) menyatakan bahwa IQ sebenarnya kurang begitu penting untuk menjadikan kita sukses dalam hidup. Citra negatif stereotip insinyur dapat menghambat perekrutan mahasiswa dan retensi. Hal ini dapat diatasi dengan cara lulusan menggunakan taktik EQ di tempat kerja, sehingga menghasilkan gambar yang lebih baik untuk insinyur melalui interaksi. Memasukkan unsur pembelajaran EQ dalam studi, bukan sebagai unit studi terpisah atau modul, sabungan untuk belajar dan sikap kerja, termasuk motivasi,kreativitas dan keterampilan interpersonal, dengan tugas ditangan, seperti pekerjaan proyek. Belajar keterampilan EQ tampaknyasejalan dengan pengalaman belajar dan pendekatan konstruktivis studi, seperti EQ oleh alam menyiratkan pendekatan pengalaman. |
Meningkatkan keterampilan komunikasi di seluruh kurikulum akan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap EQ dengan menargetkan unsur-unsur tertentu. Hal ini termasuk pengiriman presentasi lisan dalam pembelajaran engineerinh dan menggabungkan komunikasi serta kemampuan presentasi dalam struktur menandai laporan sehingga siswa dapat mengerjakan hal tersebut lebih serius. Ini mungkin melibatkan restrukturisasi dari beberapa komponen subyek kurikulum. Pendekatan Experiential, yang melibatkan siswa dalam pengalaman aktual komunikasi, dengan peluang untuk pembekalan dan re-aplikasi, memberikan peluang untuk pengembangan kesadaran diri. Pemutaran rekaman video presentasi lisan juga merangsang siswa untuk melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri.
Pendekatan konstruktivis membangun pembelajaran masa lalu dan harus dimanfaatkan untuk membangun pengalaman belajar yang positif siswa untuk meningkatkan pembelajaran dan pengembangan keterampilan. Peran-play akan mendorong kesadaran diri, sementara peran reversal akan memberikan kontribusi untuk pemahaman siswa secara empati, mengetahui bagaimana sisi lain menjadi insinyur. Memang, kebutuhan ini tidak terbatas pada rekayasa khusus. Namun, seperti-konteks khusus role-play akan membantu untuk semen mereka keterampilan dalam kerangka rekayasa. Peluang bangunan untuk refleksi juga akan memberikan kontribusi pemahaman EQ yang lebih besar sebagai siswa menjadi lebih sadar diri. Teamwork atau kerjasama akan membantu menimbulkan kualitas EQ lebih baik lagi dan keterampilan sangat penting mengingat lingkungan dalam industri berbasis tim tingkat tinggi. Ini akan mencakup keterampilan negosiasi diantara tim pekerja. [3]. Keterampilan Komunikasi untuk Insinyur Abad 21 Keterampilan komunikasi adalah komponen penting dalam pendidikan mahasiswa teknik untuk memfasilitasi bukan hanya pendidikan siswa tetapi juga untuk mempersiapkan mereka untuk karir masa depan mereka. 3.1. Globalisasi dan Bahasa Inggris Engineer Dalam era globalisasi ini, proyek-proyek berskala internasional terus meningkat, dan komunikasi lintas-budaya dan kolaborasi juga meningkat terutama di saat praktek rekayasa internasional. Inggris diterima sebagai bahasa yang dominan didunia. . Bahasa Inggris disebut sebagai bahasa utama bisnis internasional, diplomasi, dan ilmu pengetahuan dan profesi. Mahasiswa Eropa, ketika baru-baru disurvei, menyatakan bahwa mereka merasa bekerja dalam bahasa asing adalah kegiatan yang diperlukan dalam karir internasional. Implikasi dari hal ini adalah jelas; bahasa Inggris mempertahankan relevansi yang sangat kuat sekarang dan di masa depan, terutama sebagai bahasa sekunder untuk memfasilitasi komunikasi antara dua budaya. Pentingnya multibahasa untuk insinyur global tidak terbatas pada belajar bahasa Inggris saja. Multilingualisme dalam kursus teknik semakin berfokus pada kemampuan komunikasi regional, di mana bahasa utama dari dalam wilayah negara itu menjadi sama pentingnya dengan belajar bahasa Inggris. 3.2. Keterampilan Bahasa Asing Seperti yang sudah di katakana di makalah ke – 2, Insinyur dapat menghubungkan teori matematika, mekanik dan teknologi, tapi juga harus mampu berkomunikasi secara efektif. Hal ini sangat penting mengingat bahwa proyek rekayasa sekarang direncanakan dan diimplementasikan lintas batas nasional dan budaya. Amerika Serikat memiliki budaya monolinguistic tangguh dari instruksi dalam bahasa Inggris, yang mungkin berdampak pada yang daya saing di masa depan bangsa secara internasional. Graddol menemukan bahwa bahasa daerah akan menjadi semakin penting di abad ke-21. Dia mengidentifikasi bahasa besar untuk Cina (Mandarin), Hindu / Urdu, Inggris, Spanyol dan Arab, dengan bahasa daerah menjadi bahasa Arab, Melayu, Cina, Inggris, Rusia, dan Spanyol. Masa depan seperti itu akan berarti bahwa siswa dan industri kebutuhan dalam bahasa Inggris sebagai Bahasa Asli (EFL, Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing) negara akan lebih baik dengan meningkatkankemampuan bahasa tambahan agar lulusan teknikdapat beroperasi lintas batas yang semakinindustri dan masyarakat global dan multinasional. Sebagaiseperti, ini merupakan masalah penting yang harus diatasi dalam kurikulum teknik. Lingkup yang mungkin untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut: • Mengidentifikasi di mana dan bagaimana kemampuan bahasa kedua dapat menyatu dalam rekayasa sudah dikemas kurikulum; • Membina pemahaman rekayasa siswa mengenai keanekaragaman bahasa internasional dan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan bahasa yang lebih luas mengingat tingkat meningkat globalisasi; • Mengidentifikasi bahasa kedua daerah yang dominan dan berapa banyak proyek-proyek teknik yang dikembangkan di daerah-daerah linguistik; • contoh Cataloguing teknik internasional proyek dan bagaimana komunikasi difasilitasi; • Mengembangkan peluang cross-institusi tentang pengajaran bahasa kedua, khususnya di mana satu lembaga memiliki kekuatan yang lebih besar dalam satu pengajaran bahasa dari yang lain (misalnya Mandarin pada satu institusi dan Spanyol di lain); • Mendorong pertukaran mahasiswa dengan negara-negara yang memiliki bahasa daerah yang dominan sebagai utama bentuk komunikasi; • Memfasilitasi peningkatan peluang untuk asing perendaman bahasa bagi siswa sebagai komponen kurikulum (misalnya saat istirahat semester); • Menyadari bahwa mereka dominan daerah bahasa diidentifikasi oleh Graddol berpotensi memberikan yang paling peluang untuk memperluas keterampilan komunikasi (suatu pertimbangan penting bagi siswa dan desainer kurikulum), tetapi tidak untuk mengesampingkan bahasa yang jarang digunakan secara luas. Bahasa utama situs internet menjadi semakin regionalisasi. Meskipun bahasa Inggris tetap bahasa yang dominan berkaitan dengan konten web. Ada kebutuhan yang jelas untuk bahasa Inggris yang efektif berkaitan dengan keterampilan komunikasi untuk insinyur di saat ini untuk lingkungan global. Sebuah kursus dalam bahasa Inggris untuk Keperluan Khusus (ESP) akan meningkatkan bahasa Inggris lewat pelatihan dan komunikasi mahasiswa teknik. Hal ini juga akan membantu dalam globalisasi pendidikan dan internasionalisasi latihan insinyur. Konsep ESP mencapai lebih dalam pada pendidikan mahasiswa teknik dengan fokus pelajar perhatian pada terminologi tertentu dan komunikasi keterampilan yang dibutuhkan dalam bidang profesional. Serba Serbi contoh di bidang teknik dapat ditemukan, termasuk ilmu komputer, maritim engineering seaspeak, airspeak penerbangan dan kereta api , railspeak. 3.3. Keterampilan Berkomunikasi Lisan Pengetahuan umum dan pengetahuan teknis jelas penting, tetapi ini harus disajikan dengan sangat baik dengan standar dalam keterampilan komunikasi, khususnya lisan. Memang, komunikasi dan keterampilan presentasi lisan dianggap sebagai salah satu peningkat karir terbaik dan menjadi faktor terbesar dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan karir siswa. Pengembangan keterampilan berkomunikasi telah dibuktikan melalui penggunaan berbagai metode, seperti kelas diskusi dan lain-lain. 3.3. Keterampilan Mendengarkan Komunikasi melibatkan menerima serta mengirim sinyal. Dengan demikian, keterampilan mendengarkan sama pentingnya dan keterampilan komunikasi verbal dan tertulis. Sudah ditegaskan bahwa kita menghabiskan 70% waktu kita terjaga di beberapa modus komunikasi, yang terdiri dari proporsi sebagai berikut: • menulis 10%; • membaca 15%; • bicara 30%; • mendengarkan 45% Kline lalu menegaskan bahwa mendengarkan sangat penting dalam tempat kita berkerja. Dengan demikian, mendengarkan sangat penting di seluruh profesi, termasuk profesi rekayasa. Mendengarkan mensyaratkan penerimaan dan pemahaman yang benar akan verbal komunikasi dan tanpa keterampilan mendengarkan secara efektif, pesan verbal dapat terdistorsi atau diabaikan, sehingga menyebabkan proses komunikasi gagal. Kegiatan-kerja berbasis memberikan konteks langsung pelatihan seorang insinyur. Keterampilan mendengarkan dapat dilatih dengan diintegrasikan ke dalam lingkungan belajar dan dengan bantuan siswa dalam tugas-tugas berbasis tim. 3.3. Keterampilan dalam Berkomunikasi Tertulis Keterampilan komunikasi tertulis melibatkan lebih aktif, bukannya pasif, metode pembelajaran. Menulis bisa meningkatkan pemikiran dan pemecahan masalah keterampilan yang penting, seperti berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghadapi kesalahpahaman pribadi. Menulis dalam hal ini mengacu pada menulis materi yang harus dibaca dan termasuk mengetik. Suatu studi menemukan bahwa Polandia mahasiswa teknik ditampilkan kesulitan yang lebih besar dalam komunikasi tertulis dibandingkan dengan lisan. Komunikasi tertulis harus relevan diimplementasikan dengan baik dan standar kualitasnya yang dapat mengacu. Juga harus menghasilkan umpan balik dan memberikan penilaian yang akurat, serta membuat dampak positif dan permanen pada pembelajaran siswa.Contoh komunikasi tertulis meliputi: laporan engineering, penulisan teknis, esai, jurnal reflektif, peer review, dan karya tulis mahasiswa. Sebuah perpustakaan digital jaringan tesis dan disertasi baru saja diluncurkan di Lithuania, yang berfungsi untuk meningkatkan pendidikan pascasarjana dengan memungkinkan siswa untuk menghasilkan dokumen elektronik, memanfaatkan perpustakaan digital dan memahami isu-isu dalam penerbitan. Inisiatif ini secara signifikan meningkatkan ketersediaan siswa untuk penelitian sarjana, melestarikan secara elektronik. Ini juga memungkinkan siswa untuk menyampaikan kaya Pesan melalui penggunaan multimedia dan hypermedia teknologi. 3.4. Keterampilan dalam Berkomunikasi Visual Bentuk visual, seperti gambar, diagram, nyata dan gambar simbolik, dll, sangat penting luar biasa dalam proses akuisisi pengetahuan secara umum, khususnya pengolahan informasi, penyimpanan dan pengambilan. Mereka juga mungkin memiliki implikasi penting untuk kualitas komunikasi visual dalam profesi tertentu. Hal ini jelas bahwa setiap rekayasa profesi sangat bergantung pada penggunaan bentuk-bentuk visual alat komunikasi non-verbal. Visual Literacy mampu melihat visual gambar, seperti ikon, dan memahami mereka. Memahami gambar visual cenderung lebih cepat daripada tertulis. Sifat piktografik merekam memfasilitasi komunikasi antara orang-orangberbeda bahasa dan budaya (atau multidisiplin) latar belakang. Visual keaksaraan juga berarti mampu menghasilkan gambar yang dapat digunakan untuk komunikasi, seperti lisan komunikasi yang mampu mendengarkan dan berbicara. Ini berdampak pada pelatihan insinyur desain masa depan khususnya, karena dunia yang semakin mengglobal ini melihat semakin banyak produk yang dirancang di satu negara, sebelum diproduksi di negara lain dan didistribusikan di seluruh dunia. Visual Literacy dapat ditingkatkan melalui kognitif kegiatan, termasuk freehand dan menggambar grid, dan kembali muncul sebagai alat yang berharga, terutama dengan hal fundamental dalam desain industri. Visual keaksaraan telah didefinisikan oleh Anderson sebagai melibatkan kemampuan untuk melihat informasi berbasis gambar, pengolahan dan memahaminya, dan memiliki keterampilan untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui menggambar dan pemodelan. 3.4. Komunikasi Inter-disiplin Komunikasi inter-disiplin adalah aspek penting yang juga perlu dipertimbangkan. Semakin bertambahnya globalisasi tidak hanya terbatas pada insinyur yang hanya berurusan dengan insinyur dari budaya lain; juga melibatkan komunikasi yang efektif di seluruh disiplin ilmu, seperti teknik dan manajemen. Memang, insinyur juga membutuhkan tingkat tertentu manajemen dasar dan bisnis keterampilan termasuk keterampilan kewirausahaan sehingga mereka dapat berinteraksi, dan beroperasi, usaha bisnis. Keterampilan kewirausahaan semakin diakui sebagai keterampilan penting bagi lulusan teknik. Penelitian lebih lanjut ke dalam kolaborasi interdisipliner yang memfasilitasi komunikasi adalah sebagai berikut: • Mengidentifikasi peluang antara teknik dan disiplin lain, serta antara departemen; • Merancang bekerja sama proyek kolaborasi sekali memiliki telah diidentifikasi; • Mendapatkan umpan balik siswa; • Mengidentifikasi cara memperkuat keterampilan yang dipelajari; • Membina kesempatan bagi staf dari berbagai disiplin (berpotensi termasuk kampus lain atau lembaga) untuk berkomunikasi satu sama lain. 3.5. Keterampilan Teknologi komunikasi baru (seperti Internet, e-mail, TV kabel, satelit, dll), kecepatan meningkat dan mengurangi biaya transportasi internasional, migrasi dan internasionalisasi bisnis mengakibatkan jumlah yang semakin meningkat dari orang –orang termasuk insinyur ,terlibat dalam komunikasi antarbudaya. Perwakilan politik, perguruan tinggi dan industri swasta menekankan bahwa menginternasionalkan kurikulum tidak hanya penting untuk tetap kompetitif dalam ekonomi dunia global, tetapi bahkan sangat diperlukan dalam dunia yang hanya bisa bertahan hidup melalui kerja sama global. Sebuah prasyarat untuk kerjasama global yang sukses adalah pengembangan kompetensi antarbudaya. Tambahan lagi keterampilan linguistik, kompetensi antar mengintegrasikan berbagai keterampilan yang hubungan manusia. 3.5. Kecerdasan Emosional dan Kemampuan Berkomunikasi Kecerdasan emosional Istilah (kemudian dijuluki EQ) pertama kali didefinisikan pada tahun 1990 oleh Salovey dan Meyer. Karya mereka telah dilakukan sejak jauh diperluas dengan Goleman, yang mengidentifikasi bahwa IQ sebenarnya kurang penting untuk sukses dalam kehidupan dan pekerjaan daripada EQ – set keterampilan yang tidak secara langsung berhubungan dengan kemampuan akademik. Goleman mengidentifikasi lima domain kecerdasan emosional, yaitu: kesadaran diri, selfregulation, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Lingkup ini dapat dimasukkan ke dalam pendidikan siswa dan persiapan untuk kehidupan kerja profesional. Mengingat bahwa komunikasi adalah peringkat sebagai salah satu Karakteristik utama yang dibutuhkan oleh pengusaha dalam industri rekayasa, EQ memiliki peran penting untuk bermain dalam memperkuat kemampuan komunikasi saat tertentu EQ elemen ditingkatkan siswa. Demikian pula, ia memiliki telah menunjukkan bahwa menggabungkan penekanan lebih besar pada kegiatan komunikasi berfungsi untuk meningkatkan aspek EQ, termasuk partisipasi yang lebih aktif, lebih besar kontrol diri dan kesadaran, tinggi motivasi dan pemahaman yang lebih baik tentang materi kuliah. EQ memberikan kontribusi untuk mengidentifikasi kebutuhan orang lain dan untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang lebih penting untuk tugas di tangan. Cendekiawan, prestasi dan keterampilan sosial dapat ditingkatkan melalui EQ. Telah semakin diperkuat bahwa keterampilan EQ adalah kunci keberhasilan organisasi,khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan dan kerja samastaf. Memang, telah menegaskan bahwa merekayang tidak bisa mengelola kemarahan mereka dan yang meledakkan diorang membuat orang-orang yang bekerja untuk mereka sangat cemas,dengan agresif, memaksa dan terlalu tegasperilaku yang berpotensi memberikan, di terbaik, hanya jangka pendekmanfaat; ini langsung kontras dengan jangka panjang dankembali menguntungkan pemimpin dengan keterampilan EQ yang kuat . Goleman juga menyatakan bahwa pemimpin harus kolaboratifdan membuat keputusan dengan mendengarkan apa yang orang lain pikirkan. Hal ini memiliki implikasi yang jelas untuk rekayasa pendidikan melahirkan lingkungan belajar kolaboratifdan memajukan keterampilan komunikasi antara mahasiswa, serta di dalam dan di tim, sangat penting untuk kemajuan lulusan teknik ditempat kerja. Berpengalaman lebih berarti didaktik adalah diakui sebagai menyediakan pembelajaran terus menerus peluang dalam EQ; terutama daerah otak terkait dengan kemampuan penalaran adalah sama untuk EQ keterampilan. Bahasa dan kemampuan komunikasi diakui sebagai elemen penting dalam pendidikan modern ahli mesin. Lembaga-lembaga yang telah menerapkan unsur multibahasa dan komunikasi akan berada di garis depan untuk memberikan tuntutan industry dan masyarakat. Kurikulum rekayasa sudah ramai masih perlu untuk menggabungkan kompetensi tambahan, terutama tempat kerja dan keterampilan internasional / antar budaya, khususnya komunikasi. Integrasi keterampilan komunikasi, seperti dapat ditemukan dalam berbagai kurikulum bisnis, akan berfungsi untuk memperkuat keterampilan tersebut seperti komunikasi di konteks yang berbeda, terutama jika siswa menyadari hal ini sebagai komponen penting jika bagian dari kelas keseluruhan dikaitkan dengan itu. Penggabungan bahasa dan komunikasi Kursus perbaikan adalah elemen penting dari terus menerus belajar, dan pada akhirnya akan memberikan kontribusi untuk proses belajar seumur hidup. Ini harus memfasilitasi kemajuan di bidang teknik dan, memang, rekayasa pendidikan melalui perampingan mendasar kemampuan berkomunikasi. Idealnya, kemampuan siswa dalam komunikasi dan EQ, yang memperkuat kompetensi tersebut, harus dimulai dan ditanamkan setidaknya di tingkat sekolah menengah. Namun, jika hal ini kurang dalam kurikulum sekolah nasional, maka perlu dibina di tingkat tersier, terutama karena keterampilan tersebut masih bisa diperoleh sebagai orang dewasa dan akan memberikan kontribusi pada proses pembelajaran seumur hidup. |